Bubur ini terbilang unik karena berbeda dengan bubur pada umumnya. Jika bubur lain nikmat dimakan saat hangat, tapi bubur ase sebaliknya, lebih segar dimakan kala dingin. Bubur ase disebut sebagai bubur asli Betawi karena campuran hidangannya menggunakan bahan makanan asli Betawi. Kerupuk berwarna merah muda yang dicampur dengan asinan khas Betawi adalah salah satunya. Selain itu dicampur dengan daging kikil dan sayur-mayur seperti kecambah. Untuk rasa, bubur ase memang memiliki rasa yang asin bercampur asam segar. Asin tersebut berasal dari rasa bubur yang dibuat dari campuran garam dan santan kelapa. Sementara rasa asam yang segar timbul karena rasa asinan dan kuah semur.
Bubur Ase ini masih sempat beredar di era 1980-an. Namun bukan menjadi menu andalan yang dijual di warung-warung makan, melainkan menjadi menu makanan keliling yang dijual oleh orang-orang tua. Dulu bubur ase menjadi menu santap saat sarapan atau menu pengiring di acara adat Betawi.
Anda pasti bertanya-tanya, kenapa bubur ini dinamakan bubur ase. Nama itu ternyata diambil dari beberapa versi. Ada yang bilang kalau bubur ase adalah percampuran asinan ke dalam menu bubur yang menjadi nama ase (asinan). Kemudian ada yang menyebut bubur ase adalah bubur yang dicampur dengan kuah semur, orang Betawi menyebut kuah semur dengan sebutan kuah ase. Hmm.. apapun namanya, yang penting bubur ini rame rasanya! Kasihan sekali saya yang tinggal di Bali nggak pernah nyicipin.. :(
kayaknya aku pernah lihat and ngerasain makanan itu di daerah ku, tapi namanya lain. aku rasa makanan daerah indonesia hampir sama, mungkinnamanya aja yang lain.
posting terus masakan khas indonesia gina.
promosikan makanan indonesia, masakan bali juga nga papa, asal jangan yang haram, cos aku moslem. he he he he
masakan Bali memang sebagian besar bahannya dari daging babi,
maaf ya mon, soalnya saya hindu. hehehehe..
tapi nanti saya sisipin bahan alternatif kok. coba aja dicek ricek.
kalo ngga ada berarti saya emang belom pernah bikin.. ntar saya eksplor lagi deh.
thx udah berkomen ya :)
wah saya belum pernah nyobain, padahal saya orang Betawi.Sudah jarang yg jualan makanan ini.
http://jainudin-betawi.blogspot.com/